ORDO DIPTERA
(LALAT DAN NYAMUK)
(Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah parasitologi)
Dosen
: Nurullah Asep Abdillah, S.Si, M.Si
Disusun Oleh:
Kelompok 2:
Nensi Kumalasari
Riska febrianti
Romli Sopandi
Siti Solehah
Tsara Maftuhah
FAKULTAS
SAINS DAN FARMASI
UNIFERSITAS
MATHLA’UL ANWAR
BANTEN
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Munculnya
kembali beberapa penyakit menular sebagai akibat dari semakin besarnya tekanan
bahaya kesehatan
lingkungan yang berkaitan dengan masalah sanitasi,
cakupan air bersih dan jamban
keluarga yang masih rendah, perumahan yang tidak sehat, pencemaran makanan oleh
mikroba, telur cacing dan bahan kimia, penanganan sampah dan limbah yang belum
memenuhi syarat kesehatan, vektor penyakit yang tidak terkendali (nyamuk, lalat,
kecoa, ginjal, tikus dan lain-lain), serta perilaku masyarakat
yang belum mendukung ke arah pola hidup bersih dan sehat.
B. Rumusan masalah
1.
Klasifikasi ordo diptera ( lalat dan nyamuk ) ?
2. Morfologi ordo diptera ( lalat dan nyamuk ) ?
3. Hospes dan habitat ordo diptera ( lalat dan
nyamuk ) ?
4. Siklus hidup ordo diptera ( lalat dan nyamuk )
?
5.
Peranan sebagai vektor dan cara penularannya serta
prinsip pengendalian ?
C. Metode pendekatan
Metode pendekatan yang kita pakai dalam penyusunan
makalah ini adalah metode studi pustaka yaitu mengambil materi dari buku sumber,
tulisan-tulisan atau abstrak berbagai penulis dan situs-situs di internet.
D. Tujuan pembuatan makalah
1.
Mengetahui klasifikasi ordo diptera ( lalat dan nyamuk )
?
2. Mengetahui morfologi ordo diptera ( lalat dan
nyamuk ) ?
3. Mengetahui hospes dan habitat ordo diptera (
lalat dan nyamuk ) ?
4. Mengetahui siklus hidup ordo diptera ( lalat
dan nyamuk ) ?
5.
Mengetahui peranan sebagai vektor dan cara penularannya
serta prinsip pengendalian ordo diptera ( lalat dan nyamuk ) ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ordo diptera
Diptera
berasal dari bahasa yunani : di berarti “dua” ptera
berarti “sayap” adalah ordo klasifikasi dari kelas insecta (serangga) yang
didasarkan atas sayapnya yang mempunyai ciri-ciri hanya menggunakan sepayang
sayap tipis yang fungsional untuk terbang,sementara sepasang lain hanya sebagi
pembantu penstabil atau sebagai detektor kecepatan udara (halterer) berikut ini
contoh ordo diptera :
1. Lalat
a. Klasifikasi lalat
Kingdom : Animalia
Phylum :
Arthopoda
Class :
Hexapoda
Ordo :
Diptera
Family :
Muscidae,Sarchopagidae,Challiporidae, Psychodidae dll
Genus :
Musca,Stomoxys,Phenisia,Sarchopaga,Fannia, Phlebotomus dll
Species : Musca
domestica,Stomoxys calcitrans,Phenisia sp,Sarchopaga sp,
Fannia
sp,dll
Berikut gambaran umum golongan lalat :
Ø Famili Psychodidae,Genus
Phlebotomus (lalat pasir)
Morfologi dan lingkaran hidup: Mempunyai bentuk badan yang langsing, bengkok,
berwarna kuning tua, ukuran badan 2-3mm, badan dan sayap berbulu lebat, pada
posisi resting berdiri tegak menyerupai huruf V, Mempunyai
antena satu pasang yang berbulu lebat dan masing-masing antena terdapat 16
segmen,Bagian mulut mempunyai alat berupa
pisau,fungsinya untuk memotong,Fase
telur 6-12 hari, fase larva 25-35 hari, fase pupa 6-14 hari. Telur sampai
dewasa memerlukan waktu 5-9 minggu,Tempat
perindukannya pada celah-celah yang gelap, lembab, dan dekat sampah yang
mengandung nitrogen.Genus
Phlebotomus merupakan vektor penyakit yang disebabkan oleh penyakit Kalazar,
Oriental sore, Pappataci fever, Verruga peruana, dan penyebarannya di daerah
China, India, Amerika, daerah tropis dan subtropis.
Ø Famili
Cerathopogonidae,Genus
Culicoides
Morfologi dan lingkaran hidup: Bentuk badan kecil 1-1,5mm dan berwarna
tengguli atau hitam,thorax
sedikit bongkok dan menonjol ke atas kepala,sayap agak sempit, tanpa sisik
tetapi banyak rambut dan terletak datar di atas tubuh bila dalam keadaan
istirahat,tempat
perindukannya di rawa-rawa, dalam air tawar, air payau, dan daerah hutan,mulut mempunyai alat seperti pisau
dan berfungsi untuk memotong.Fase telur 2-3 hari, larva 1-12 hari, pupa 3-5
hari.Genus Culicoides (Biting Midges)
merupakan vektor penyakit Acanthochoilonemiasis dan daerah penyebarannya yaitu
Afrika dan Amerika Latin.
Ø Famili
Simulidae,Genus
Simulium (Lalat Hitam)
Morfologi dan lingkaran hidup: Badan
kecil 2-3mm, punggung bongkok, kaki pendek, mata majemuk yang jelas, antena
pendek dan polos,sayap
lebar, tanpa sisik atau rambut,proboscis
pendek mempunyai alat seperti pisau yang berfungsi untuk memotong,badan terdapat garis-garis yang
berwarna emas atau perak,tempat
perindukannya di sungai dengan aliran yang cukup deras yang terdapat di daerah
pegunungan.Fase telur 3-5 hari, larva 12-13 hari, pupa 2-3 hari.Genus Simulium
merupakan vektor penyakit Onchocerciasis dan daerah penyebarannya di Afrika,
Meksiko, dan Amerika.
Ø Famili
Muscidae (Lalat rumah, lalat lapangan),Genus
Musca (House flies)
Morfologi dan lingkaran hidup: Badan berukuran 5,5 - 7,5 mm, berwarna abu-abu
atau hitam,punggung
thorax terdapat empat garis hitam,mulutnya
bertipe penghisap. Makanan yang padat dicairkan terlebih dahulu dengan
memuntahkan isi perutnya yang mengandung enzim. Genus Musca merupakan
vektor penyakit secara mekanik yaitu Cholera, Amoebik dysentri, Baccilari
dysentri, Ascariasis, Typhoid fever, Yaws, Poliomilitis, dan penyebarannya di
daerah cosmopolitan.
Ø Famili
Tabanidae,Genus
Tabanus dan genus Chrysops
Morfologi dan lingkaran hidup:
Genus Tabanus (Lalat Kuda) : Antena
lebih pendek daripada kepala,cutting
lapping ada (kerat hisap),sayap
membentuk huruf “V” dan homogen.
Genus Chrysops (lalat rusa):
Antena lebih panjang daripada kepala,cutting
lapping ada (kerat hisap),sayap
membentuk huruf “V” dan tidak homogen.Kedua genus ini bertindak sebagai vektor
penyakit : Anthrax, Tularemiasis, Loasis dan Surra disease. Penyebarannya
didaerah Eropa, Amerika dan Jepang.
Ø Famili
Gasterophilidae,Genus
Gasterophilus
Morfologi :Lalat dewasa berwarna
coklat dan berambut, sepintas menyerupai lebah madu tetapi tidak mempunyai
sengat,probocis mengecil,ukuran
dewasa 18 mm dan mempunyai pita berwarna gelap transversal yang tidak teratur
pada tiap-tiap sayap,lalat
dewasa meletakkan telurnya pada rambut kuda, kebanyakan
selama pertengahan pertama musim panas. Spesies
G.intestinalis, G.nasalis, haemorrhoidalis,bertindak sebagai vektor penyakit
myasis asspesifik pada ternak kuda dan creeping cutaneus myasis pada manusia.
Ø Famili
Cuterebridae
Morfologi: Mempunyai probocis yang sangat kecil atau
tinggal sisanya,kait-kait
mulut larva berkembang baik. Spesies
Dermatobia hominis merupakan vektor penyakit myasis dan penyebarannya di daerah
cosmopolitan.
Ø Famili
Glossinidae, Genus
glosinna: spesies G.palpalis, G.morsitans
Morfologi: Mempunyai badan yang berukuran
sebedar lalat rumah (6-13 mm) dan berwarna coklat. Baik yang jantan maupun yang
betina mengisap darah, terutama pada siang hari,genus ini termasuk golongan hewan
yang vivipar (melahirkan larva),mempunyai
mulut piercing dan sucking,dapat
dibedakan berdasarkan sikap sayap pada waktu istirahat yang saling menutupi
seperti gunting,probocis
yang horizontal, langsing dengan pangkalnya yang membulat,duri-duri lengkung yang bercabang
pada arista antena yang terdiri dari 3 ruas.G.palpalis:
Bertindak sebagai vektor penular penyakit: sleeping sickness (Trypanosoma
gambiense) dan daerah penyebarannya di Afrika barat dan Kongo.G.morsitans:
Sebagai vektor penyakit: sleeping sickness (T.gambiense) dan daerah
penyebarannya di Afrika timur.
b. Morfologi lalat secara umum
Kepala lalat relatif besar mempunyai dua mata majemuk yang bertemu di garis tengah (holoptik) atau terpisah olah ruang muka (dikhoptik), dan biasanya 3 oceli atau mata sederhana. Thoraks seperti bentuk kotak chitin, merupakan untuk melekatnya otot-otot kuat untuk terbang. Mesotoraks yang membesar (ruas kedua) merupakan bagian utama dari toraks dan memikul sayap membran yang besar, protoraks (ruas pertama ) dan metatoraks (ruas ketiga) menjadi kecil yang menghubungkan toraks dengan kepala dan abdomentiap toraks mempunyai sepasang kaki yang berwarna dan mempunyai duri-duri dan rambut. Kaki yang beruas-ruas dapat berakhir sebagai kuku yang berambut yaitu pulvillus, yang mengeluarkan bahan perekat.
Antena yang dilengkapi dengan alat peraba,
terdiri dari serangkaian ruas yang serupa atau tidak serupa, yang jumlah,
bentuk dan perangkai bulu-bulunya merupakan sifat khas untuk berbagai genus.
Lalat yang lebih primitif mempunyai antena panjang dengan banyak ruas,
sedangkan spesies yang lebih berkembang mempunyai antena pendek yang lebih kuat
dengan jumlah ruas yang lebih sedikit. Antena terdiri 3-40 segmen tergantung
dari kelompoknya.
Berbagai modifikasi bagian mulut dapat digunakan
untuk membedakan genus dan spesies. Untuk menembus kulit digunakan mandibula
yang berbentuk seerti gergaji dan maxilla seperti kikir. Pada Musca penghisap
darah alat pemotong adalah prostoma yang terbentuk khusus pada ujung labella
dari labium. Pada spesies bukan penghisap darah, lalat menghisap makanannya
dalam bentuk cairan melalui labella.
Sayap lalat merupakan sayap sejati yang
kadang-kadang mempunyai sedikit sisik, tetapi lebih sering seluruhnya membranosa.
Pasangan sayap belakang diwakili oleh sepasang batang ramping yang berbungkul
disebut halter yang dipakai untuk keseimbangan.
c. Siklus hidup lalat
secara umum
Kebanyakan spesies lalat adalah ovipar, tetapi ada beberapa lalat yang melahirkan larva dalam berbagai stadium perkembangan. Telur atau larva diletakan dalam air, tanah, kotoran, atau dalam badan veterbrata. Larva berbentuk cacing, panjang, tanpa kaki, hidup dalam air atau di darat. Larva ini mengambil makanan dari bahan organik secara rakus menggunakan bagian mulut untuk mengunyah atau telah menyesuaikan diri untuk hidup sebagai parasit. Setelah 3-4 kali pergantian kulit, larva menjadi pupa yang tidak mengambil makanan lagi dan pada waktunya menjadi lalat dewasa (imago)
d. Cara penularan
Ø Hubungan
lalat dengan kesehatan, Lalat menyerang dan melukai hospesnya (Manusia dan
Hewan) serta menularkan penyakit.
1.
Vektor mekanik yaitu dengan
cara menempatkan mikroorganisme yang menempel pada bulu halus,kaki atau pada
bagian tubuh lainnya
2.
Vektor biologis yaitu
bakteri dan virus penyebab penyakit yang dapat berkembang biak dalam tubuh
lalat dalam tubuh lalat sebelum ditularkan pada manusia dan hewan.
e. Peranan sebagai vektor
Contoh spesies yang menjadi
vektor penyakit
Ø Musca
domestica (lalat rumah) : Lalat dewasa berperan sebagai vektor mekanik dari :
Protozoa (E.histolika,G lamblia,B coli,T gondii),Nematoda (A.lumbricoides,T
trichiura),Bakteri (Shigella,E coli,Salmonela),virus
(polio,hepatitis,ricketsia,trachoma).Larva menyebabkan miasis (investasi lalat
dalam jaringan)
Ø Sarcophaga
: Lalat dewasa merupakan vektor mekanik dan larva menyebabkan miasis
Ø Phlebotomus (lalat pasir) : Gigitannya menyebabkan
dermatosis,vektor biologis Leishmaniasis,Bartonelasis, dan sandfly fever oleh
virus.
Ø Lalat
hitam : Vektor biologis Onchocerca volvulus,Manzonella ozardi.
Ø Genus
Tabanus dan genus Chrysops : Vektor
penyakit antrax oleh Bacillus anthracis, Tularemiasis oleh Francisella tularensis dll.
Ø dsb
2. Nyamuk
a. Klasifikasi nyamuk
Kingdom : Animalia
Phylum :
Arthopoda
Class :
Insecta
Ordo :
Diptera
Family :
Culicidae
Berikut klasifikasi
jenis jenis nyamuk berdasarkan perbedaan bentuk morfologi nyamuk dewasa :
Ø Genus Aedes
Nyamuk aedes dapat menularkan penyakit demam
berdarah degue (DBD) melalui tusukannya.Nyamuk ini berwarna gelap yang dapat
diketahui dari adanya garis putih keperakan dengan gelang putih pada bagian
pangkal kaki,probosis bersisik hitam.Penyebaran penyakitnya pagi dan sore dan
habitat nya di di tempat air bersih dan kaleng bekas yang dapat menampung air
hujan.
Ø Genus Culex
Nyamuk dewasa berukuran 4-10 mm,betina
memiliki antena berambut jarang (pilose),jantan antenanya berambut
lebat,berwarna coklat kehitaman,sayap simetris.Habitat nya ditempat kotor atau
rawa menyebabkan filariasis
Ø Genus Mansonia
Nyamuk dewasa berwarna coklat kekuningan dan
belang belang putih,ada dua garis atau bundaran berwarna putih.Bentuk sayap
simetris,tubuh besar dan panjang.
Ø Genus Anopheles
Memiliki 1 pasang antena dan 3 pasang
kaki,bentuk sayap simetris,bercak,sisik gelap terang,tubuh kecil dan
pendek,berwarna coklat kehitaman.Habitat di air kotor atau tumpukan sampah.
Umumnya nyamuk hidup dengan suhu optimum 25-27
derajat celcius dan kelembaban optimum 81,5-89,5 %.
b. Morfologi nyamuk secara umum
Nyamuk
berukuran kecil (4-13 mm) dan rapuh.Kepalanya mempunyai probosis halus dan
panjang yang melebihi panjang kepala.Pada nyamuk betina probosis dipakai
sebagai alat untuk menghisap darah,sedangkan pada nyamuk jantan untuk menghisap
bahan-bahan cair seperti cairan tumbuh-tumbuhan,buah-buahan dan juga
keringat.Dikiri kanan probosis terdapat palpus yang terdiri atas 5 ruas dan
sepasang antena yang terdiri atas15.
Antena pada
nyamuk jantan berambut lebat (plumose) dan pada nyamuk betina jarang (pilose).Sebagian
besar toraks yang tampak (mesonotum) diliputi bulu halus.Bulu ini berwarna
putih/kuning yang membentuk gambaran yang khas untuk maing-masing
spesies.Posterior dari mesonotum terdapat skotelum yang pada Anophelini
bentuknya melengkung dan pada Culicini membentuk tiga lengkuangan.Sayap nyamuk
panjang dan langsing mempunyai vena yang permukaannya ditumbuhi sisik-sisik
sayap yang letaknya mengikuti vena.Pada pinggir sayap terdapat sederetan rambut
yang disebut fringe.Abdomen berbentuk silinder dan terdiri atas 10 ruas.Dua
ruas yang terakhir berubah menjadi alat kelamin.Nyamuk mempunyai tiga pasang
kaki yang melekat pada toraks dan tiap kaki terdiri dari 1 ruas femur,1 ruas
tibia dan 5 ruas tarsus.
c. Siklus hidup nyamuk
Nyamuk mengalami metamorfosis sempurna (holometabola) yang meliputi stadium telur,larva,pupa,dan dewasa.Stadium telur,larva,pupa hidup didalam air sedangkan stadium dewasa beterbangan.Nyamuk dewasa betina biasanya mengisap darah manusia dan binatang.Telur yang baru diletakan berwarna putih,tetapi sesudah 1-2 jam berubah menjdi hitam.Pada genus Anopheles telur diletakan satu persatu terpisah dipermukaan air.Pada Aedes telur-telur ini juga diletakan satu persatu terpisah tetapi telur ditemukan ditepi permukaan air pada lubang pohon dll,pada genus Culex telur diletakan diatas permukaan air, dan Mansonia diletakan dipermukaan tumbuhan air.
Setelah 2-4
hari telur menetas menjadi larva yang selalu hidup didalam air. Tempat
perindukan untuk masing-masing spesies berlainan, misalnya rawa, kolam, sungai,
sawah, comberan,pohon,kaleng, air got dll. Larva terdiri atas 4 substadium dan
mengambil makanan dari tempat perindukannya.Pertumbuhan larva stadium 1-4
berlangsung 6-8 hari pada Culex dan Aedes,sedang pada Mansonia pertumbuhan memerlukan
3 minggu.Kemudian tumbuh menjadi pupa yang tidak makan,tetapi masih memerlukan
oksigen yang diambilnya melalui tabung pernapasan.Untuk tumbuh menjadi dewasa
diperlukan waktu 1-3 hari sampai beberapa minggu.Pupa jantan menetas lebih
dahulu,nyamuk jantan biasanya tidak pergi jauh dari tempat perindukan,menunggu
nyamuk betina untuk berkopulasi.Nyamuk betina kemudian mengisap darah yang
diperlukannya untuk pembentukan telur.Tetapi ada beberapa spesies yang tidak
memerlukan darah untuk pembentukan telurnya,misal Toxorhynchites amboinensis.
d. Cara penularan nyamuk
Ketika nyamuk
mengisap darah manusia mereka akan mengeluarkan air liur mengandung bahan yang
dapat merangsang dilatasi kapiler atau memperlambat pembekuan serta sekaligus
menularkan .
e. Peranan sebagai vektor
Nyamuk dapat menimbulkan penyakit
secara langsung pada manusia sebagi vektor penyakit berikut peranan nyamuk
sebagai vektor :
Ø Genus
Aedes,sebagai vektor virus,yaitu DHF,chikungunya,demam kuning dan sebagai
vektor penyakit filarisis bancrofti.
Ø
Genus Culex,sebagai vektor utama
penyakit filariasis,japanese,B.
Enchephalitis
Ø Genus Mansonia
sebagi vektor filariasis malayi oleh Brugia malayi.
Ø Genus Anopheles
sebagai vektor penyakit filariasis limfatik,dan malaria dari protozoa Plasmodium.
B. Prinsip pengendalian vektor
Pengendalian vektor bertujuan untuk
mengurangi populasi vektor serendah-rendahnya dan menghindarkan terjadinya
kontak antara vektor dan manusia. Pengendalian vektor dapat digolongkan dalam :
1.
Pengendalian secara alami misalnya perubahan
musim.
2.
Pengendalian secara buatan,yaitu dengan
cara pengendalian lingkungan dengan cara memodifikasi dan memanipulasi
lingkungan, serta dengan cara pengendalian kimiawi, mekanik (menggunakan alat
yang langsung membunuh vektor), pengendalian fisik (menggunakan alat fisika),
pengendalian biologik (memperbanyak musuh serangga),pengendalian genetik
(mengganti serangga berbahaya dengan serangga baru yang baik), dan pengendalian
legislatif.
Prinsip pengendalian lalat adalah
sebagai berikut :
Perbaikan sanitasi dan higiene dengan
pengurangan atau eliminasi tempat perindukan lalat dengan pembersihan kandang
ternak,kandang ayam atau burung,tumpukan kotoran ternak,dan pembuatan jamban
untuk membuang kotoran manusia serta dengan sistem drainase.Membunuh lalat secara
langsung,dan dengan cara kimia misalnya penyemprotan dengan insektisida dll.
Prinsip pengendalian nyamuk adalah
sebagai berikut :
Perbaikan sanitasi dan higiene dengan
pengurangan atau eliminasi tempat perindukan nyamuk dengan cara menjaga lingkungan tetap bersih,pengaturan
sistem irigasi,penimbunan tempat-tempat yang dapat menampung dan tempat-tempat
pembuangan sampah pengaliran air yang tergenang menjadi kering dll.
BAB III
KESIMPULAN
Simpulan yang dapat ditarik dari pembahasan Ordo Diptera
( lalat dan nyamuk ) adalah sebagai berikut.
Ø
Ordo Diptera memiliki sepasang sayap
tipis yang fungsional untuk terbang serta memiliki halterer sebagai
detektor kecepatan udara.
Ø
Ordo Diptera “ golongan nyamuk “
terbagi menjadi Genus Aedes,Culex, Mansonia,dan Anopheles, dengan daur hidup
yang mengalami metamorfosis sempurna ( stadium telur – larva – pupa – dewasa ).
Ø
Ordo Diptera “ gololngan lalat “
terbagi menjadi Famili Psychhodidae, Cerathopogonidae, Simulid, Muscidae,
Tabonidae,Gasterophilidae, Cuterebridae, dan Glossinidae, dengan daur hidup
yang mengalami metamorfosis sempurna ( telur – larva – pupa – dewasda ).
Ø
Lalat dan nyamuk berperan penting
sebagai vektor yang menularkan penyakit pada manusia dan hewan.
Ø
Prinsip pengendalian vektor ( nyamuk
dan lalat ) dapat dengan pengendalian secara alami dan buatan.
DAFTAR PUSTAKA
Ø Anonim,2001.Gambaran
umum nyamuk
http://www.Chapter II.pdf
Ø Zencutes.2002.Kuliah
serangga
Ø Elisa,2016.Hospes
dan jenis hospes
http://www.elisa ugm.ac
Ø Anonim.2015.bab
1 serangga
http://www.jtptunimus-gdl-serangga.com