Selasa, 10 November 2020

SHORT STORY

Mimpi dalam Mimpi 

Hujan yang deras.....Ketika ku sedang berdiri mematung memandangi hujan yang baru saja turun, seseorang yang terkenal dengan sikap dinginnya melintas dihadapanku, memilih-milih jalan ditengah-tengah orang yang juga sedang menunggu hujan reda.

Deg.
Tiba-tiba hatiku bergetar saat tatapanku tak sengaja terlihat olehnya, aku menyapanya untuk menutupi rasa bersalahku karena tatapanku tertangkap basah olehnya "eh, vani..." ucapku agak berseru, meski suaraku tidak keras kuyakin dia mendengarnya. Tak disangka kali ini dia balas dengan senyum tipis.
Fenomena langka.
Baru kali ini mendapatkan senyumnya, entah kepada siapa senyum itu dituju.
Namun senyumannya layak ditunggu, bagaikan menunggu pelangi setelah hujan reda. Meski tak setiap saat, sekalinya tersenyum serasa semua pemandangan indah berkumpul diwajanya. "Andai ia jadi permaisuri masa depan" gumamku dalam hati.
Tiba-tiba handphone berbunyi.
"Vani" tertulis di layarnya mengirim chat "Mas, dimana. Udah keluar belum? Hujan gak disana? Jangan dulu maksain pulang kalau belum reda".. mas, katanya ? Sejak kapan panggilannya jadi akrab. Satu pesan masuk lagi "mas, kalo istri tanya itu jawab. Jangan kebiasaan dibaca aja. Bikin khawatir tau"..tungu, istri ? Lalu aku suami ? Begitu maksudnya ? Mimpi apa aku bisa memperistrinya.
"Kamu gak salah kirim ?" Ku jawab pesannya.
"Jangan gitu deh mas, gak lucu bercanda disaat genting gini. Pertanyaanku belum di jawab.." jawabnya cepat.
Benar, ini nyata..
...
"Kak...bangun, kelas sudah selesai.." bangun ? Aku mimpi nih, tapi ini dimana ?
Seorang wanita di belakang bangku ku membangunkan aku yang ketiduran di kelas. "Vani?" Kataku terkejut ketika aku sadar aku tertidur ditengah kuliah sore ini.
"Yang lain sudah keluar kak" ucapnya cuek seraya meninggalkanku yang masih terheran-heran mencermati yang sedang terjadi.
Ya ampun, hanya mimpi ? Lagi-lagi mimpi yang seakan-akan nyata singgah ditengah siang bolong.
Jangankan senyuman, hingga kini wanita yang aku kagumi itu masih selalu cuek padaku meskipun beberapa kali aku mencoba mengambil perhatiannya.
.....
Alarm, berdering beberapa kali, mengganggu telinga. Aku kedipkan kelopak mataku, dua kali, tiga kali, dengan cepat aku buka mataku.
Apa yang terjadi ?
02:59, layar di handphone ku sentuh.
Lagi-lagi, tengah malam.
Suara gemercik hujan masih terdengar di luar kamar. Aku baru tersadar, aku tadi tidur tidak sengaja ketika sedang membaca tulisan di buku tugasnya vani.
Sudah berkali-kali aku bermimpi di atas mimpi.

#Anonim An

CERPEN BAPER

Membayang Bayangan

 Lagi-lagi...hari ini aku hanya bisa berbincang dengan bayangmu, lewat telepati yang hanya bisa di mengerti oleh hati. Ingin aku berbicara secara manusiawi, menggunakan indra pengecap yang telah diciptakan dengan sempurna ini. Bukan karena aku bisu, bukan pula karena engkau tuli. Tapi setiap bertemu bayangmu saja pun bibirku otomatis kelu, tercekat, sesak.

Kamu selalu hadir di hadapanku selama 50 jam tiap minggunya, tapi aku hanya mampu melihat dirimu dalam mode monokrom, aku tak sanggup melihat rupamu, takut, aku menjadi buta. Melihat bayanganmu saja jam tidurku terganggu, jam istirahatku terusik, hanya karena otakku tak bisa berhenti memikirkanmu.
Pernah suatu hari kau menyapaku, tidak seberapa, hanya menanyakan kerjaan apa yang belum ku selesaikan. Bagaikan disambar petir di siang bolong, atau disengat lebah ketika sedang terlelap tidur. Jantungku berdegup lebih cepat seperti ada rombongan grup marawis sedang konser. Tanpa ku berani tatap wajahnya, aku berusaha mengeluarkan nada terendah dari tenggorokanku, bass. "Tidak ada mbak". Terdengar cuek. Seketika tububnya berbalik. "Aargh... kenapa begini" batinku.
Suatu pagi, aku datang lebih pagi, dan baru ada aku di tempat kerja. Lima menit kemudian terdengar ketukan kaki meski tak terdengar nyaring. Ya, aku tahu langkah kakinya tidak pernah bersuara.
"Krieeet..." berbarengan dengan suara pintu terbuka itu, jantungku mulai bergemuruh, hatiku berusaha menyusun kalimat. Hanya kalimat sapaan. Tapi lidah ini benar-benar kelu, tiba-tiba saja lidahku berubah seperti bertulang, tidak bisa digerakkan.
"Assalaamu'alaikum, pagi mas" sapanya.
Bukannya menjawab, seperti aku bilang tadi. Akhirnya hanya senyuman yang bisa aku lontarkan sambil menganggukkan dagu tanda aku menghiraukannya. Dan baiknya, dia tidak pernah marah atau komentar apapun tentang sikapku.
***
Pertama aku melihatnya, saat dia dialihkan pekerjaannya ke ruangan yang sama dengan yang aku duduki. Tanpa sengaja saat direktur memperkenalkannya, aku sedikit menoleh, namun bayangannya sampai saat ini selalu tergambar di pelupuk mata.
Balutan baju panjang sampai menutup sebagian sepatunya, lebar, tanpa lekuk. Jari tangannya hanya terlihat sebagian. Kerudung yang lebar menutup hingga pahanya. Dan wajahnya, wajahnya ? Tidak, aku tidak berani melihat wajahnya. Aku segera tersadar, aku sudah kelewatan.
Dari suaranya saja aku sudah bisa menggambar sketsa wajahnya. Tidak nyaring, tidak juga mendayu-dayu. Auranya sudah kurasakan ada yang spesial.

Baru ku temui manusia yang selalu memakai hati dalam setiap urusannya ini se sempurna ini dalam pandangan imanku di kota semetropolitan ini. Dari sinilah aku mulai memperhatikannya, tepatnya hanya bayangannya.
***
Aku termasuk pria cuek, bukan karena antisosial. Aku hanya menjaga jarak agar tidak ada makhluk yang sangat dihormati dalam agamaku menjadi korban mulut manis yang disebut dengan mulut buaya. Dan aku tidak mau disebut buaya.
Termasuk dalam mengagumi wanita, padanya, aku hanya bisa memperhatikan bayangannya.
Grup chat. Aku lihat kontaknya, tidak ada gambar. Aku simpan kontaknya, kulihat muncul sw ketika aku gulirkan halaman aplikasi chat itu. Aku tidak menyangka kontak ku sudah disimpannya. Setiap hari, minggu, sampai hampir 3 bulan, tidak pernah satupun melihat di me-ngepost wajahnya, tubuhnya, bahkan seujung pakaiannya. Aku semakin yakin dengan hilalku. Ada rasa bersyukur dengan melihat sikapnya yang menjaga iffah. Tapi ketika syaiton berhasil mengambil celah, aku merasa menyayangkan karena tidak bisa menatap wajahnya meski hanya dalam gambar.
Tidak, bukan seperti ini ciri lelaki jantan. Kamu hanya bisa melihat wajahnya jika kamu benar-benar memiliki niat mengikatnya. Atau kamu hanya bisa melihat wajahnya lamat-lamat ketika dia sudah berlepas dari tanggung jawab ayahnya. Dan aku punya niatan itu. Namun saat ini, hatiku belum memiliki tekad yang kuat meskipun hanya berbicara denganmu.
Setiap hari, hanya bayanganmu, selalu bayanganmu yang aku ikuti. Bayanganmu yang diajak bicara tanpa harus aku menggerakkan lidahku. Bayanganmu yang aku perhatikan memakai pakaian yang sama setiap harinya, entah warna apa, yang kulihat hanya hitam.
Kepalaku selalu menatap lantai, bukan karena aku tidak peduli sekitar, termasuk padamu. Aku memang hanya bis melihatmu lewat bayangan hitammu di bawah sinar lampu, dibawah sinar matahari, dibawah sinar rembulan, rembulan ? Tapi aku belum pernah melihat bayanganmu dibawah sinar rembulan.
Semoga suatu saat nanti dibawah sinar rembulan, saat pangkal jari manismu sudah kusematkan lingkaran berharga dihari teristimewa, cahaya tanggal 14 itu memberikan dua bayangan yang bisa kita lihat bersama, di tempat yang sama dengan wujud yang nyata yang berhasil dipantulkan sinar purnama diatas kepala dan harapan kita.
Semoga, suatu saat nanti, aku tidak hanya membayangkan bayanganmu saja.
***

PUISI RINDU

 Rintik hujan yang dirindukan bumi perlahan mulai mendekat dan membuat suara riang harapan yang lama telah ditunggu terdengar syahdu.

Bagai lebah yang menunggu putik bermekaran,begitu juga tanah yang merindukan genangan. Harapan selalu mendatangkan kerinduan.

Dia tak tahu berapa banyak daun yang harus digugurkan, berapa banyak kelopak yang rela menghitam, untuknya bertahan menunggu hingga nanti kedatagannya menggantikan penantian yang selama ini diperjuangkan.

Padahal lain tempatpun lain cerita, Kau tahu, hujan turun bukan tidak melewati proses panjang. Ada perjuangan panjang pula sebelum dia mendatangimu. Menelan pahitnya perjalanan, mulai dari mencari tempat bernaung, berjuang merubah diri agar dapat diserap panasnya terik matahari, hingga menahan beban-bebannya berkumpul bersama gumpalan-gumpalan awan yang entah mengapa menjadi kelabu.

Tidak cukup sampai disitu, dia tak bisa menurutkan keinginannya sendiri untuk datang pada siapa saja sesukanya. Ingat, setiap yang diciptakan pasti ada yang Mengaturnya.

Kau boleh berharap hari ini dia akan datang karena yakin degan janjinya. Tapi terkadang tanda itu hanya sebuah pertanda bahwa kamu harus siap-siap menunggunya. Sedia payung sebelum hujan. Meskipun sekalinya hujan tak datang, kau tak akan menyesal karena payungmu ternyata dapat melindungimu dari teriknya mentari.

Dan malam ini, lagi-lagi kau hanya sekedar menyapa dalam tidur yang belum spenuhnya lelap. Tapi kehadiranmu walau hanya sekilas, sudah membuat suasana menjadi sejuk, sedikit lebih tenang.

Seperti Bumi merindukan hujan, seperti itulah aku merindukanmu.

 

Senandung Rindu

Oleh:  Anonim An

Senin, 06 Agustus 2018

MAKALAH PARASITOLOGI (ORDO DIPTERA)





ORDO DIPTERA (LALAT DAN NYAMUK)

(Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah parasitologi)

Dosen : Nurullah Asep Abdillah, S.Si, M.Si

Disusun Oleh:
Kelompok 2:
Nensi Kumalasari
Riska febrianti
Romli Sopandi
Siti Solehah
Tsara Maftuhah

FAKULTAS SAINS DAN FARMASI
UNIFERSITAS MATHLA’UL ANWAR
BANTEN
2017


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Munculnya kembali beberapa penyakit menular sebagai akibat dari semakin besarnya tekanan bahaya kesehatan lingkungan yang berkaitan dengan masalah sanitasi, cakupan air bersih dan jamban keluarga yang masih rendah, perumahan yang tidak sehat, pencemaran makanan oleh mikroba, telur cacing dan bahan kimia, penanganan sampah dan limbah yang belum memenuhi syarat kesehatan, vektor penyakit yang tidak terkendali (nyamuk, lalat, kecoa, ginjal, tikus dan lain-lain), serta perilaku masyarakat yang belum mendukung ke arah pola hidup bersih dan sehat.
B. Rumusan masalah
1.      Klasifikasi ordo diptera ( lalat dan nyamuk ) ?
2.      Morfologi ordo diptera ( lalat dan nyamuk ) ?
3.      Hospes dan habitat ordo diptera ( lalat dan nyamuk ) ?
4.      Siklus hidup ordo diptera ( lalat dan nyamuk ) ?
5.      Peranan sebagai vektor dan cara penularannya serta prinsip pengendalian ?
C. Metode pendekatan
Metode pendekatan yang kita pakai dalam penyusunan makalah ini adalah metode studi pustaka yaitu mengambil materi dari buku sumber, tulisan-tulisan atau abstrak berbagai penulis dan situs-situs di internet.
D. Tujuan pembuatan makalah
1.      Mengetahui klasifikasi ordo diptera ( lalat dan nyamuk ) ?
2.      Mengetahui morfologi ordo diptera ( lalat dan nyamuk ) ?
3.      Mengetahui hospes dan habitat ordo diptera ( lalat dan nyamuk ) ?
4.      Mengetahui siklus hidup ordo diptera ( lalat dan nyamuk ) ?
5.      Mengetahui peranan sebagai vektor dan cara penularannya serta prinsip pengendalian ordo diptera ( lalat dan nyamuk ) ?





BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ordo diptera
Diptera  berasal dari bahasa yunani : di berarti “dua” ptera berarti “sayap” adalah ordo klasifikasi dari kelas insecta (serangga) yang didasarkan atas sayapnya yang mempunyai ciri-ciri hanya menggunakan sepayang sayap tipis yang fungsional untuk terbang,sementara sepasang lain hanya sebagi pembantu penstabil atau sebagai detektor kecepatan udara (halterer) berikut ini contoh ordo diptera :
1. Lalat
a. Klasifikasi lalat
Kingdom  : Animalia
Phylum    : Arthopoda
Class        : Hexapoda
Ordo        : Diptera
Family     : Muscidae,Sarchopagidae,Challiporidae, Psychodidae dll
Genus      : Musca,Stomoxys,Phenisia,Sarchopaga,Fannia, Phlebotomus dll
Species    : Musca domestica,Stomoxys calcitrans,Phenisia sp,Sarchopaga sp,
  Fannia sp,dll
Berikut gambaran umum golongan lalat :
Ø  Famili Psychodidae,Genus Phlebotomus (lalat pasir)
Morfologi dan lingkaran hidup: Mempunyai bentuk badan yang langsing, bengkok, berwarna kuning tua, ukuran badan 2-3mm, badan dan sayap berbulu lebat, pada posisi resting berdiri tegak menyerupai huruf V, Mempunyai antena satu pasang yang berbulu lebat dan masing-masing antena terdapat 16 segmen,Bagian mulut mempunyai alat berupa pisau,fungsinya untuk memotong,Fase telur 6-12 hari, fase larva 25-35 hari, fase pupa 6-14 hari. Telur sampai dewasa memerlukan waktu 5-9 minggu,Tempat perindukannya pada celah-celah yang gelap, lembab, dan dekat sampah yang mengandung nitrogen.Genus Phlebotomus merupakan vektor penyakit yang disebabkan oleh penyakit  Kalazar, Oriental sore, Pappataci fever, Verruga peruana, dan penyebarannya di daerah China, India, Amerika, daerah tropis dan subtropis.
Ø  Famili Cerathopogonidae,Genus Culicoides
Morfologi dan lingkaran hidup:  Bentuk badan kecil 1-1,5mm dan berwarna tengguli atau hitam,thorax sedikit bongkok dan menonjol ke atas kepala,sayap agak sempit, tanpa sisik tetapi banyak rambut dan terletak datar di atas tubuh bila dalam keadaan istirahat,tempat perindukannya di rawa-rawa, dalam air tawar, air payau, dan daerah hutan,mulut mempunyai alat seperti pisau dan berfungsi untuk memotong.Fase telur 2-3 hari, larva 1-12 hari, pupa 3-5 hari.Genus Culicoides (Biting Midges) merupakan vektor penyakit Acanthochoilonemiasis dan daerah penyebarannya yaitu Afrika dan Amerika Latin.
Ø  Famili Simulidae,Genus Simulium (Lalat Hitam)
Morfologi dan lingkaran hidup: Badan kecil 2-3mm, punggung bongkok, kaki pendek, mata majemuk yang jelas, antena pendek dan polos,sayap lebar, tanpa sisik atau rambut,proboscis pendek mempunyai alat seperti pisau yang berfungsi untuk memotong,badan terdapat garis-garis yang berwarna emas atau perak,tempat perindukannya di sungai dengan aliran yang cukup deras yang terdapat di daerah pegunungan.Fase telur 3-5 hari, larva 12-13 hari, pupa 2-3 hari.Genus Simulium merupakan vektor penyakit Onchocerciasis dan daerah penyebarannya di Afrika, Meksiko, dan Amerika.
Ø  Famili Muscidae (Lalat rumah, lalat lapangan),Genus Musca (House flies)
Morfologi dan lingkaran hidup:  Badan berukuran 5,5 - 7,5 mm, berwarna abu-abu atau hitam,punggung thorax terdapat empat garis hitam,mulutnya bertipe penghisap. Makanan yang padat dicairkan terlebih dahulu dengan memuntahkan isi perutnya yang mengandung enzim. Genus Musca merupakan vektor penyakit secara mekanik yaitu Cholera, Amoebik dysentri, Baccilari dysentri, Ascariasis, Typhoid fever, Yaws, Poliomilitis, dan penyebarannya di daerah cosmopolitan.
Ø  Famili Tabanidae,Genus Tabanus dan genus Chrysops
Morfologi dan lingkaran hidup:
Genus Tabanus (Lalat Kuda) : Antena lebih pendek daripada kepala,cutting lapping ada (kerat hisap),sayap membentuk huruf “V” dan homogen.
Genus Chrysops (lalat rusa): Antena lebih panjang daripada kepala,cutting lapping ada (kerat hisap),sayap membentuk huruf “V” dan tidak homogen.Kedua genus ini bertindak sebagai vektor penyakit : Anthrax, Tularemiasis, Loasis dan Surra disease. Penyebarannya didaerah Eropa, Amerika dan Jepang.
Ø  Famili Gasterophilidae,Genus Gasterophilus
Morfologi :Lalat dewasa berwarna coklat dan berambut, sepintas menyerupai lebah madu tetapi tidak mempunyai sengat,probocis mengecil,ukuran dewasa 18 mm dan mempunyai pita berwarna gelap transversal yang tidak teratur pada tiap-tiap sayap,lalat dewasa meletakkan telurnya pada rambut kuda, kebanyakan selama pertengahan pertama musim panas. Spesies G.intestinalis, G.nasalis, haemorrhoidalis,bertindak sebagai vektor penyakit myasis asspesifik pada ternak kuda dan creeping cutaneus myasis pada manusia.
Ø  Famili Cuterebridae
Morfologi:  Mempunyai probocis yang sangat kecil atau tinggal sisanya,kait-kait mulut larva berkembang baik. Spesies Dermatobia hominis merupakan vektor penyakit myasis dan penyebarannya di daerah cosmopolitan.
Ø  Famili Glossinidae, Genus glosinna: spesies G.palpalis, G.morsitans
Morfologi: Mempunyai badan yang berukuran sebedar lalat rumah (6-13 mm) dan berwarna coklat. Baik yang jantan maupun yang betina mengisap darah, terutama pada siang hari,genus ini termasuk golongan hewan yang vivipar (melahirkan larva),mempunyai mulut piercing dan sucking,dapat dibedakan berdasarkan sikap sayap pada waktu istirahat yang saling menutupi seperti gunting,probocis yang horizontal, langsing dengan pangkalnya yang membulat,duri-duri lengkung yang bercabang pada arista antena yang terdiri dari 3 ruas.G.palpalis: Bertindak sebagai vektor penular penyakit: sleeping sickness (Trypanosoma gambiense) dan daerah penyebarannya di Afrika barat dan Kongo.G.morsitans: Sebagai vektor penyakit: sleeping sickness (T.gambiense) dan daerah penyebarannya di Afrika timur.

b. Morfologi lalat secara umum

Hasil gambar untuk MORFOLOGI LALAT





Kepala lalat relatif besar mempunyai dua mata majemuk yang bertemu di garis tengah (holoptik) atau terpisah olah ruang muka (dikhoptik), dan biasanya 3 oceli atau mata sederhana. Thoraks seperti bentuk kotak chitin, merupakan untuk melekatnya otot-otot kuat untuk terbang. Mesotoraks yang membesar (ruas kedua) merupakan bagian utama dari toraks dan memikul sayap membran yang besar, protoraks (ruas pertama ) dan metatoraks (ruas ketiga) menjadi kecil yang menghubungkan toraks dengan kepala dan abdomentiap toraks mempunyai sepasang kaki yang berwarna dan mempunyai duri-duri dan rambut. Kaki yang beruas-ruas dapat berakhir sebagai kuku yang berambut yaitu pulvillus, yang mengeluarkan bahan perekat.
Antena yang dilengkapi dengan alat peraba, terdiri dari serangkaian ruas yang serupa atau tidak serupa, yang jumlah, bentuk dan perangkai bulu-bulunya merupakan sifat khas untuk berbagai genus. Lalat yang lebih primitif mempunyai antena panjang dengan banyak ruas, sedangkan spesies yang lebih berkembang mempunyai antena pendek yang lebih kuat dengan jumlah ruas yang lebih sedikit. Antena terdiri 3-40 segmen tergantung dari kelompoknya.
Berbagai modifikasi bagian mulut dapat digunakan untuk membedakan genus dan spesies. Untuk menembus kulit digunakan mandibula yang berbentuk seerti gergaji dan maxilla seperti kikir. Pada Musca penghisap darah alat pemotong adalah prostoma yang terbentuk khusus pada ujung labella dari labium. Pada spesies bukan penghisap darah, lalat menghisap makanannya dalam bentuk cairan melalui labella.
Sayap lalat merupakan sayap sejati yang kadang-kadang mempunyai sedikit sisik, tetapi lebih sering seluruhnya membranosa. Pasangan sayap belakang diwakili oleh sepasang batang ramping yang berbungkul disebut halter yang dipakai untuk keseimbangan.

c. Siklus hidup lalat secara umum

Hasil gambar untuk SIKLUS HIDUP LALAT

Kebanyakan spesies lalat adalah ovipar, tetapi ada beberapa lalat yang melahirkan larva dalam berbagai stadium perkembangan. Telur atau larva diletakan dalam air, tanah, kotoran, atau dalam badan veterbrata. Larva berbentuk cacing, panjang, tanpa kaki, hidup dalam air atau di darat. Larva ini mengambil makanan dari bahan organik secara rakus menggunakan bagian mulut untuk mengunyah atau telah menyesuaikan diri untuk hidup sebagai parasit. Setelah 3-4 kali pergantian kulit, larva menjadi pupa yang tidak mengambil makanan lagi dan pada waktunya menjadi lalat dewasa (imago)
d. Cara penularan
Ø  Hubungan lalat dengan kesehatan, Lalat menyerang dan melukai hospesnya (Manusia dan Hewan) serta menularkan penyakit.
1.      Vektor mekanik yaitu dengan cara menempatkan mikroorganisme yang menempel pada bulu halus,kaki atau pada bagian tubuh lainnya
2.      Vektor biologis yaitu bakteri dan virus penyebab penyakit yang dapat berkembang biak dalam tubuh lalat dalam tubuh lalat sebelum ditularkan pada manusia dan hewan.
e. Peranan sebagai vektor
Contoh spesies yang menjadi vektor penyakit
Ø  Musca domestica (lalat rumah) : Lalat dewasa berperan sebagai vektor mekanik dari : Protozoa (E.histolika,G lamblia,B coli,T gondii),Nematoda (A.lumbricoides,T trichiura),Bakteri (Shigella,E coli,Salmonela),virus (polio,hepatitis,ricketsia,trachoma).Larva menyebabkan miasis (investasi lalat dalam jaringan)
Ø  Sarcophaga : Lalat dewasa merupakan vektor mekanik dan larva menyebabkan miasis
Ø  Phlebotomus (lalat pasir)  : Gigitannya menyebabkan dermatosis,vektor biologis Leishmaniasis,Bartonelasis, dan sandfly fever oleh virus.
Ø  Lalat hitam : Vektor biologis Onchocerca volvulus,Manzonella ozardi.
Ø  Genus Tabanus dan genus Chrysops : Vektor penyakit antrax oleh Bacillus anthracis, Tularemiasis oleh Francisella tularensis dll.
Ø  dsb
2. Nyamuk
a. Klasifikasi nyamuk
Kingdom  : Animalia
Phylum    : Arthopoda
Class        : Insecta
Ordo        : Diptera
Family     : Culicidae
Berikut klasifikasi  jenis jenis nyamuk berdasarkan perbedaan bentuk  morfologi nyamuk dewasa :

Ø  Genus Aedes
Nyamuk aedes dapat menularkan penyakit demam berdarah degue (DBD) melalui tusukannya.Nyamuk ini berwarna gelap yang dapat diketahui dari adanya garis putih keperakan dengan gelang putih pada bagian pangkal kaki,probosis bersisik hitam.Penyebaran penyakitnya pagi dan sore dan habitat nya di di tempat air bersih dan kaleng bekas yang dapat menampung air hujan.
Ø  Genus Culex
Nyamuk dewasa berukuran 4-10 mm,betina memiliki antena berambut jarang (pilose),jantan antenanya berambut lebat,berwarna coklat kehitaman,sayap simetris.Habitat nya ditempat kotor atau rawa menyebabkan filariasis
Ø  Genus Mansonia
Nyamuk dewasa berwarna coklat kekuningan dan belang belang putih,ada dua garis atau bundaran berwarna putih.Bentuk sayap simetris,tubuh besar dan panjang.
Ø  Genus Anopheles
Memiliki 1 pasang antena dan 3 pasang kaki,bentuk sayap simetris,bercak,sisik gelap terang,tubuh kecil dan pendek,berwarna coklat kehitaman.Habitat di air kotor atau tumpukan sampah.
Umumnya nyamuk hidup dengan suhu optimum 25-27 derajat celcius dan kelembaban optimum 81,5-89,5 %.
b. Morfologi nyamuk secara umum
Nyamuk berukuran kecil (4-13 mm) dan rapuh.Kepalanya mempunyai probosis halus dan panjang yang melebihi panjang kepala.Pada nyamuk betina probosis dipakai sebagai alat untuk menghisap darah,sedangkan pada nyamuk jantan untuk menghisap bahan-bahan cair seperti cairan tumbuh-tumbuhan,buah-buahan dan juga keringat.Dikiri kanan probosis terdapat palpus yang terdiri atas 5 ruas dan sepasang antena yang terdiri atas15.
Antena pada nyamuk jantan berambut lebat (plumose) dan pada nyamuk betina jarang (pilose).Sebagian besar toraks yang tampak (mesonotum) diliputi bulu halus.Bulu ini berwarna putih/kuning yang membentuk gambaran yang khas untuk maing-masing spesies.Posterior dari mesonotum terdapat skotelum yang pada Anophelini bentuknya melengkung dan pada Culicini membentuk tiga lengkuangan.Sayap nyamuk panjang dan langsing mempunyai vena yang permukaannya ditumbuhi sisik-sisik sayap yang letaknya mengikuti vena.Pada pinggir sayap terdapat sederetan rambut yang disebut fringe.Abdomen berbentuk silinder dan terdiri atas 10 ruas.Dua ruas yang terakhir berubah menjadi alat kelamin.Nyamuk mempunyai tiga pasang kaki yang melekat pada toraks dan tiap kaki terdiri dari 1 ruas femur,1 ruas tibia dan 5 ruas tarsus.

c. Siklus hidup nyamuk
Gambar terkait

            Nyamuk mengalami metamorfosis sempurna (holometabola) yang meliputi stadium telur,larva,pupa,dan dewasa.Stadium telur,larva,pupa hidup didalam air sedangkan stadium dewasa beterbangan.Nyamuk dewasa betina biasanya mengisap darah manusia dan binatang.Telur yang baru diletakan berwarna putih,tetapi sesudah 1-2 jam berubah menjdi hitam.Pada genus Anopheles telur diletakan satu persatu terpisah dipermukaan air.Pada Aedes telur-telur ini juga diletakan satu persatu terpisah tetapi telur ditemukan ditepi permukaan air pada lubang pohon dll,pada genus Culex telur diletakan diatas permukaan air, dan Mansonia diletakan dipermukaan tumbuhan air.
Setelah 2-4 hari telur menetas menjadi larva yang selalu hidup didalam air. Tempat perindukan untuk masing-masing spesies berlainan, misalnya rawa, kolam, sungai, sawah, comberan,pohon,kaleng, air got dll. Larva terdiri atas 4 substadium dan mengambil makanan dari tempat perindukannya.Pertumbuhan larva stadium 1-4 berlangsung 6-8 hari pada Culex dan Aedes,sedang pada Mansonia pertumbuhan memerlukan 3 minggu.Kemudian tumbuh menjadi pupa yang tidak makan,tetapi masih memerlukan oksigen yang diambilnya melalui tabung pernapasan.Untuk tumbuh menjadi dewasa diperlukan waktu 1-3 hari sampai beberapa minggu.Pupa jantan menetas lebih dahulu,nyamuk jantan biasanya tidak pergi jauh dari tempat perindukan,menunggu nyamuk betina untuk berkopulasi.Nyamuk betina kemudian mengisap darah yang diperlukannya untuk pembentukan telur.Tetapi ada beberapa spesies yang tidak memerlukan darah untuk pembentukan telurnya,misal Toxorhynchites amboinensis.
d. Cara penularan nyamuk
Ketika nyamuk mengisap darah manusia mereka akan mengeluarkan air liur mengandung bahan yang dapat merangsang dilatasi kapiler atau memperlambat pembekuan serta sekaligus menularkan .
e. Peranan sebagai vektor
Nyamuk dapat menimbulkan penyakit secara langsung pada manusia sebagi vektor penyakit berikut peranan nyamuk sebagai vektor :
Ø  Genus Aedes,sebagai vektor virus,yaitu DHF,chikungunya,demam kuning dan sebagai vektor penyakit filarisis bancrofti.
Ø  Genus Culex,sebagai vektor utama penyakit filariasis,japanese,B.  Enchephalitis
Ø  Genus Mansonia sebagi vektor filariasis malayi oleh Brugia malayi.
Ø  Genus Anopheles sebagai vektor penyakit filariasis limfatik,dan malaria dari protozoa Plasmodium.
B. Prinsip pengendalian vektor
Pengendalian vektor bertujuan untuk mengurangi populasi vektor serendah-rendahnya dan menghindarkan terjadinya kontak antara vektor dan manusia. Pengendalian vektor dapat digolongkan dalam :
1.      Pengendalian secara alami misalnya perubahan musim.
2.      Pengendalian secara buatan,yaitu dengan cara pengendalian lingkungan dengan cara memodifikasi dan memanipulasi lingkungan, serta dengan cara pengendalian kimiawi, mekanik (menggunakan alat yang langsung membunuh vektor), pengendalian fisik (menggunakan alat fisika), pengendalian biologik (memperbanyak musuh serangga),pengendalian genetik (mengganti serangga berbahaya dengan serangga baru yang baik), dan pengendalian legislatif.
Prinsip pengendalian lalat adalah sebagai berikut :
Perbaikan sanitasi dan higiene dengan pengurangan atau eliminasi tempat perindukan lalat dengan pembersihan kandang ternak,kandang ayam atau burung,tumpukan kotoran ternak,dan pembuatan jamban untuk membuang kotoran manusia serta dengan sistem drainase.Membunuh lalat secara langsung,dan dengan cara kimia misalnya penyemprotan dengan insektisida dll.
Prinsip pengendalian nyamuk adalah sebagai berikut :
Perbaikan sanitasi dan higiene dengan pengurangan atau eliminasi tempat perindukan nyamuk dengan cara  menjaga lingkungan tetap bersih,pengaturan sistem irigasi,penimbunan tempat-tempat yang dapat menampung dan tempat-tempat pembuangan sampah pengaliran air yang tergenang menjadi kering dll.
BAB III
KESIMPULAN

Simpulan yang dapat ditarik dari pembahasan Ordo Diptera ( lalat dan nyamuk ) adalah sebagai berikut.
Ø  Ordo Diptera memiliki sepasang sayap tipis yang fungsional untuk terbang serta memiliki halterer sebagai detektor kecepatan udara.
Ø  Ordo Diptera “ golongan nyamuk “ terbagi menjadi Genus Aedes,Culex, Mansonia,dan Anopheles, dengan daur hidup yang mengalami metamorfosis sempurna ( stadium telur – larva – pupa – dewasa ).
Ø  Ordo Diptera “ gololngan lalat “ terbagi menjadi Famili Psychhodidae, Cerathopogonidae, Simulid, Muscidae, Tabonidae,Gasterophilidae, Cuterebridae, dan Glossinidae, dengan daur hidup yang mengalami metamorfosis sempurna ( telur – larva – pupa – dewasda ).
Ø  Lalat dan nyamuk berperan penting sebagai vektor yang menularkan penyakit pada manusia dan hewan.
Ø  Prinsip pengendalian vektor ( nyamuk dan lalat ) dapat dengan pengendalian secara alami dan buatan.


DAFTAR PUSTAKA

Ø  Anonim,2001.Gambaran umum nyamuk
Ø  Zencutes.2002.Kuliah serangga
Ø  Elisa,2016.Hospes dan jenis hospes
Ø  Anonim.2015.bab 1 serangga
http://www.jtptunimus-gdl-serangga.com